Rabu, 28 Januari 2009

STRATEGI IMPLEMENTASI DAN KEGAGALAN E-LEARNING

Kalau ditanya tentang strategi implementasi e-Learning, saya pikir ini parameternya terlalu banyak, tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan berbagai faktor lain. IlmuKomputer.Com menerapkan strategi seperti apa yang saya tulis di artikel tentang model motivasi komunitas (Romi, 2007). Usulan saya sebagai konsultan e-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa:

  • e-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)
  • Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behaviorpengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
  • Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative
  • Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata

Perlu kita catat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karenahuman factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing.

Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan yang menggunakan konsep e-Learning. Ketika e-Learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti [Dublin, 2003]. Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-Learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir [Delio, 2000].

Paling tidak itu dulu, kita akan lanjutkan pembahasan kita dengan membangun sistem e-Learning dan pemilihan Learning Management System (LMS). Ikuti terus seri artikel ini :)

Sumber: Romisatriawihono

METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING

Jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:

  1. synchronous-elearning.gifSynchrounous e-Learning:Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Nah ini disebut denganSynchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia belum siap di level ini, dalam sudut pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi ada yang main hajar saja (tanpa study yang matang) mengimplementasikan synchronous e-Learning ini. Hasilnya peralatan teleconference yang sudah terlanjur dibeli mahal hanya digunakan untuk coffee morning, itupun 6 bulan sekali :)

  2. asynchronous-elearning.gifAsynchronous e-Learning:Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang

    sumber: Romisatriawahono.net

KOMPONEN E-LEARNING

Oh ya terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Adaonline learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum (online learning, computer based learning) maupun dalam perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system).

Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologidistance learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan terminologi open university dan synchronous learning.

Sumber: Romisatriawahono.net

Selasa, 27 Januari 2009

Pendaftaran Mahasiswa UNNES 2009

Semarang, unnes.ac.id. pendaftaran mahasiswa Unnes untuk jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU) tahun 2009, dilaksanakan pada tanggal 13 Januari - 13 Februari 2009 dengan sistem on line, seperti juga tahun sebelumnya, sesuai dengan Pengumuman Rektor Unnes Nomor: 6193/H37/PP/2008 tanggal 22 November 2008 tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU 2009.

Ketentuan Umum
Kententuan yang ada antara lain, calon/peserta terdaftar sebagai siswa kelas III pada tahun ajaran 2008, atau lulusan 2006, 2007, dan 2008.

Program Studi yang dibuka adalah untuk jenjang Strata 1 (S-1) dan jenjang Diploma III (D-III), peserta dapat memilih dua program studi.

Prosedur Pendaftaran Peserta pengisi pendaftaran secara on line pada situs SPMU Unnes dengan alamat http://spmu.unnes.ac.id (bisa di-link dari situs ini);
setelah mengisi dengan benar maka peserta akan mendapat nomor PIN, formulir tersebut silakan di cetak (sendiri), dan lakukan pembayaran/transfer ke Rekening Rektor Unnes nomor: 1051.000003 pada Bank Jateng Cabang Pembantu Unnes, adapun biaya pendaftaran adalah: program studi kelompok selain olahraga atau seni, sebesar Rp 175.000,- dan untuk kelompok olahraga atau seni sebesar Rp 200.000,-.
Peserta harus melakukan verifikasi (daftar ulang) ke Unnes (meja pelayanan SPMU Unnes Gedung Rektorat Lantai Dasar (Lobby) Kampus Sekaran Gunungpati Semarang.
Verifikasi digunakan untuk menentukan NOMOR TES PESERTA dan Tempat Pelaksanaan Tes; bagi Peserta yang tidak verifikasi maka dinyatakan BATAL menjadi peserta tes (meskipun sudah membayar ke bank).

Pelaksanaan Tes Tes tertulis dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2009 (tempat ditentukan pada saat verifikasi), pemilih program studi olahraga atau seni wajib tes keterampilan pada tanggal 01 Maret 2009 (tempat Komplek Fakultas Bahasa dan Seni (Gedung B) untuk kelompok seni, dan Komplek Fakultas Ilmu Keolahragaan (Gedung F - GOR) untuk kelompok olahraga.

Layanan SPMU 2009
Pelayanan SPMU sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan, untuk hari Senin - Kamis jam 08.00 - 15.00, untuk hari Jumat jam 08.00 - 11.00.
Ditempat pelayanan juga disediakan beberapa komputer yang dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran, tetapi kami sarankan pengisian formulir dilakukan ditempat masing-masing (terlebih yang kolektif dari koordinator sekolah).
Layanan SPMU bertempat di Gedung Rektorat Unnes Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Ruang Lobby.

Pengumuman Hasil Seleksi
Hasil seleksi disampaikan melalui situs SPMU atau layanan SMS (Ketik UNNES, kirim ke 7890 pada waktu yang telah ditentukan (sesuai jadwal).
Hasil tes tertulis dan tes keterampilan diumumkan pada tanggal 17 Maret 2009, dan yang lulus tes (17/03/2009) masih wajib mengikuti tes wawancara pada tanggal 29 Maret 2009.
SELEKSI AKHIR DIUMUMKAN PADA TANGGAL 05 MEI 2009, (tidak disediakan pengumuman yang ditempel pada papan pengumuman).

Biaya SPP dan Lain-lain
Selain membayar SPP dan biaya lain pendidikan, mahasiswa baru Unnes berkewajiban membayar Sumbangan Pengembangan Lembaga (SPL) minimal sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), DAN SEMUA PEMBAYARAN TIDAK DAPAT DIBATALKAN KECUALI PESERTA TIDAK LULUS UJIAN AKHIR NASIONAL ATAU UJIAN KESETARAAN.

Keterangan Lain
Apabila terjadi perubahan jadwal dan ketentuan lain, perubahan itu akan diumumkan melalui situs SPMU.
Penjelasan yang benar adalah sesuai dengan Pengumuman Rektor Nomor 6193/H37/PP/2008 tanggal 24 November 2008 (cetakan), dan pada situs SPMU Unnes dengan alamat http://spmu.unnes.ac.id. Sedangkan pengumuman ini merupakan sebagian pemberitahuan yang bersifat umum.
Atau silakan menghubungi sekretariat panitia SPMU 2009, dengan alamat:
BAAK Unnes, Rektorat Unnes Gedung H Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telepon (024)-8508084, 8508092 (Hunting psw 25) Faks. (024)-8508084.
Website: http://spmu.unnes.ac.id
E-mail: spmu@unnes.ac.id

sumber: Pengumuman Rektor Unnes Nomor: 6193/H37/PP/2008. teknodik.com

DEFINISI DAN KOMPONEN E-LEARNING

DEFINISI DAN KOMPONEN E-LEARNING

Kita mulai dari definisi. Istilah e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:

eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Ok apa yang dapat kita simpulkan dari berbagai definisi diatas?

  1. Metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer dan Internet
  2. Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Otomatis bentuk bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital).
  3. Adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar

Kesimpulan definisi diatas ini yang sering saya gunakan untuk membuat bagan komponen e-Learning. Dengan kata lain, komponen yang membentuk e-Learning adalah:

  1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

  2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.

  3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot (Biro PKLN) yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.

Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar

Oh ya terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Boleh dikatakan semua bisa diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum (online learning, computer based learning) maupun dalam perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system).

Sedikit perlu kita garis bawahi untuk terminologi distance learning. Terminologi distance learning ini sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran tidak menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan module pembelajaran lewat pos. Hanya, saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar, dengan kata lain bisa saja distance learning masuk ke definisi e-Learning untuk kondisi ini. Tapi tidak menjadi masalah kalau open university yang ada di dunia ini tetap menggunakan term distance learning, karena mungkin sudah lebih lama dan terbiasa digunakan. Yang pasti secara kohesi terminologi, distance learning akan dekat dengan terminologi open university dan synchronous learning.

Sumber: romisatriowihono.net

Senin, 26 Januari 2009

Manfaat TIK bagi sekolah

TIK (Tehnologi Informasi Komunikasi) merupakan saran penyelesaian informasi yang sudah modern. Biasanya informasi tersebut terdapat pada media massa, namun sekarang informasi dapat di lihat melalui internet.

Demikian juga dengan sarana berkomunikasi, sekarang telah mengunakan telephone dan yang sering digunakan saat ini yaitu handphone. Degan alat tersebut kita tidak haurs bertatap muka secara langung dengan lawan bicara kita di tempat dan waktu yang sama, kita juga dapat melakukan komunikasi dangan warga asing yang berada di luar negeri.

Saat ini TIK telah diajarkan disekolah-sekolah yang memiliki fasilitas dari pemerintah yang diberikan secara Cuma-Cuma. Maka dari itu para siswa diwajibkan untuk mempelajarinya. Jika tidak mau mempelajarinya kita akan ketinggalan jaman dan buta akan kemajuan tehnologi yang sudah ada pada saat ini.

Guru mengajarkan siswanya untuk dapat memprogram system yang ada dalam computer. Sehingga dapat secara cepat mencari data atau tugas-tugas yang diberikan. Siswa yang tidak memiliki fasiitas computer dirumahnya dapat mempelajari semua yang talah diajarkan di sekolah dengan seksama, dan dirumahnya dapat mempelajari semau yang telah diajarkan disekolah dengan seksama, dan dengan demikian siswa saat ini tadak akan tertinggal dengan adanya kemajuan tehnologi yang semakin hari semakin maju.

Kita dapat mencari informasi yang lengkap melalui layanan internet. Dengan internet kita juga dapat melihat seluruh dunia. Dan ada pepatah mengatakan Internet jendela dunia. Karena majunya fasilitas internet kita dapat memasang iklan untuk menawarkan barang atau jasa yang ditawarkan dan tentu saja kita dapat membeli barang yang diinginkan dengan harga yang talah ditawarkan dan barang tersebut akan diantar/datang dengan sendirinya.

Di sekolah kami selalu belajar bersama-sama sehingga lebih mudah dalam mempelajari TIK yang telah diajarkan karena jika kita tidak jelas oleh apa yang telah diajarkan guru kita dapat bertanya pada teman yang sudah menguasai tentang materi tersebut.

Program computer yang pernah kami pelajari adalah Microsoft Oficce, Microsoft Office berfungsi untuk mengolah huruf, mengolah angka, membuat sebuah presentasi dan lain-lain. Kami juga mempelajari photoshop, coreldraw flash, website, dan 3dmax.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Komputer dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak). Hardware dalam mengikuti keinginan akan informasi, berbagai kendalan ditemukan oleh manusia. Untuk mengakomodasi kepentingan ini, manusia menciptakan alat yang menyokong keinginan tersebut. Hardware meliputi: CPU, monitor, keyboard, mouse, printer, CD Rom, compact disk, floppy disk, hard disk, scanner. Software adalah sebuah program komputer yang berisi sekumpulan instruksi yang dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memeberi perintah pada komputer untuk melakukan berbagai pengoperasia atau pemrosesan pada data yang terdapat dalam program tersebut.singkat kata software merupakan "jiwa" sedangkan hardware berfungsi sebagai "tubuh" dalam sebuah komputer.